Bisakah kelas virtual dibuat Vibrant?
Selamat malam pak, saya .... maba hubungan internasional. Kalau boleh tau bapak mengajar pengantar hubungan internasional kelas apa pak? Saya mau ikut kelas bapak 😁 Makasih sebelumnya pak 🙏
berikut beberapa testimoni mereka:
belum tahu dek, nda hapal.
Kelas A,B,C atau D pak?
saya mesti cek lagi
Kira kira kapan pak? Agar saya hubungi bapak lagi😁
-----
Begitu satu dari beberapa percakapan sekitar 8 minggu lalu dengan mahasiswa baru. P2KMB baru selesai, kelas belum mulai, mahasiswa baru dan dosen belum pernah bertemu, tapi ada beberapa mahasiswa yang "ngotot" mau ikut dikelasku.
Semangat belajar mereka ini yang bikin saya juga akhirnya bersemangat untuk mempersiapkan kelas dengan baik.
Tapi saya juga penasaran, sejauh mana harapan mereka terhadap kelas saya, terhadap dept HI, terhadap diri mereka sendiri dan terhadap teman-temannya. maka pertemuan pertama saya siapkan untuk sesi saling berkenalan dan bersama-sama mengisi "pohon harapan" (saya menggunakan platform padlet.com)
Dari pertemuan pertama itu, kami semua sepakat untuk membuat 8 pertemuan yang menyenangkan. Saya terpaksa berusaha keras merancang proses pembelajaran virtual yang sesuai ekspektasi mereka.
Alhamdulillah, 8 pertemuan yang justru membahagiakan buat saya pribadi, karena tertular energi positif dari mereka. Mungkin inilah yang dinamakan Vibrant Class: dimana setiap orang menularkan antusiasmenya, sepanjang kelas.
Saya jadi penasaran, apa sebenarnya yang saya lakukan ke mereka yang membuat beberapa diantara mereka memberikan testimoni seperti dibawah ini. Padahal dari pandangan saya, mereka ini serupa "kelinci percobaan" untuk saya mencoba hal baru 😁😁😁😁
----
berikut beberapa testimoni mereka:
via whatsapp:
Via IG story:
Untuk melihat hasil refleksi pembelajaran teman2 mahasiswa di kelas PHI D, silahkan klik link ini
ps:
kapan-kapan kita perang stickers lagi naah 😂
you’re literally one in a million kak, belum pernah aku dapet guru kayak kak gego😭😭 bener-bener helpful, pembawaannya seru banget, bikin belajar tuh jd semangat dan ikhlas bahkan yang ditunggu2 setiap minggu nya adalah kelas kakak😢😢 thank you for all the fun classes, the knowledges, the memories, kakak lawak bgt sumpah aku seseneng itu bisa berada di kelas kakakk!!😭 semoga kak gego panjang umur, selalu sehat, dan selalu didalam lindungan Allah SWT aamiin yarabbal aalamiin,, sukses terus kak, semangat kuliahnyaa di belanda!1!1!1!
ReplyDeleteThank you, words can't describe how thankful we are to you, Pak✨
ReplyDeletehmm mungkin bisa menjawab sedikit pertanyaan bapak, pertama kenapa kita bisa se 'ngotot' itu ya karena memang dari awal P2KMB kita sudah bisa merasakan energi positif dari bapak, cheerful+vibrant, humoris🥺 ditambah lagi rekomendasi dari "alumni" didikan bapak yang semakin buat kita mauuuu bgt punya pengalaman diajar sama pak gego. Hari pengisian krs kita sampai diskusi larut malam buat 'nebak' kira-kira pak gego ngajar di kelas mana sih.. banyak drama hari itu, sampai kita gonta-ganti kelas di krs🤣
Dan ternyata, dugaan kami benar, kita betul-betul enjoy di kelas PHI, ditambah sistem pembelajarannya yang fun, nda ngebosenin, seruu pokoknya ((padlet genk🤟)) .
Di kelas ini kita bisa buktiin kalau walaupun online, tetap bisa vibrant✨
Terharu kita sampai dibuatkan tulisan begini, thank you so much, pak.
DITUNGGU PERANG STIKERNYA LAGI🤭🤭
Alasan nomor satu: pak Gego keren
ReplyDeleteAlasan nomor dua: kelas pak Gego paling asik di antara 8 mata kuliah yang lainnya
Alasan nomor tiga: baca ulang alasan satu dan dua
Mungkin, untuk sebagian orang atau pak Gego sendiri merasa bahwa hal yang pak Gego lakukan terhadap kami biasa-biasa saja dan memang itulah tugas seorang Dosen untuk mengajarkan mahasiswa dengan baik. Namun.. menurut saya dan teman-teman PHID yang lain, apa yang pak Gego lakukan adalah hal yang membuat kami “less pressured” dalam pembelajaran online ini. Bayangkan saja, terjebak dalam kamar, duduk di depan layar selama berjam-jam sudah menjadi bagian dari “pressured” itu sendiri. Tapi, pak Gego berhasil membuat kami menepis sejenak rasa khawatir dan “pressured” itu dengan metodenya yang menyenangkan.
Banyak sekali kalau saya ingin tuliskan, tapi saya harap pak Gego tau, kalau saya bersyukur bisa bertemu pak Gego dan mendapat pembelajaran dari Bapak.
Pak, saya belajar kalau dalam hidup tidak harus selalu seperti apa yang kita kehendaki, selalu ada perubahan yang memaksa kita untuk bergerak, dan untuk saya pribadi yang melihat perubahan sebagai sesuatu yang membuat saya takut, begitu pula dengan mencoba hal-hal baru, saya terlalu takut gagal. Tapi, pak Gego adalah bukti bahwa mencoba dan gagal sekalipun bukanlah suatu hal yang menyeramkan. Dan mungkin outcome-nya lebih baik dari yang kita duga, seperti yang Bapak lakukan di kelas kami.
Pak Gego juga tidak pernah memaksa kami untuk mengerti, yang mana merupakan hal yang tidak dilakukan banyak orang, apalagi untuk seorang dosen saat mengajar mahasiswanya. Saya belajar bahwa rasa ingin belajar itu datangnya dari diri sendiri, bukan dari orang lain. Dan lagi, pak Gego berhasil membuat saya menemukan alasan untuk belajar, tanpa paksaan tentunya.
Huh... ((siapa yang taro bawang disini!!)) Sehat-sehat selalu yah, Pak! Semoga kita masih dipertemukan di waktu yang lain!!
sulit untuk dideskripsikan secara detail apa yg telah pak gego lakukan, tpi dri sy pribadi pak krn mulai dari pertemuan pertama vibes kelas PHI D itu beda dari yang lain hehe, dri awal sdh terasa seruu, lucu, dan nyaman jadi sejak awal sy sdh merasa bahwa kelas ini itu 'aman' untuk menyatakan pendapat, berkomunikasi, dan belajar sehingga kelas ini yg pertama kali membantu sy untuk berani berbicara dikelas krn awalnya sgt tdk nyaman menyampaikan pendapat mnggunakan aplikasi zoom. trs selanjutnya, di setiap pertemuan pasti ada saja hal2 yang baru yg kami dpt entah media, materi, topik, dan hal2 seru2 lainnya pak. Setiap memasuki materi baru pak gego jg selalu share materi trlebih dahulu dan entah knp kt merasa itu sesuatu yg 'enjoyable mandatory' jd beljarnya enak dn besoknya dikelas akhirnya diskusinya enak, mudah paham, dan diberikan jg penjelasan2 dari pak gego dgn sesederhana mungkin tetapi pas sehingga mudah dicerna. Tetapi, mnurut sy yg paling utama pak gego benar-benar menganggap kami sebagai 'bagian' dari genknya dan membuka hati untuk kami, jd kami merasa diterima, diakui, dan dihargai pak. kami merasa memiliki seorang dosen yang dapat kami percaya dan menganggap kami benar-benar sebagai mahasiswanya. tidak untuk membandingkan, tetapi berada di kelas pak gego benar-benar membuat sy merasa menjadi mahasiswa HI yang bahagia. *maaf alay kak tpi jujur itu yg benar2 terjadi wkwkwk
ReplyDeleteYang Kak Gego lakukan selama 8 pertemuan mengesankan sebenarnya hal sederhana tapi hal sederhana itu tidak semua *maaf* dosen bisa lakukan. Disaat yang lain hanya focus dan stuck pada "menyampaikan materi", yang Kak Gego pikirkan adalah bagaimana kami bisa senyaman mungkin, bagaimana materi berat bisa masuk dengan ringan di otak kecilnya kami. Yang paling penting Kakak tidak berada di depan atau di belakang kami tapi Kakak berada di samping untuk rangkul kami, singkatnya Kakak ambil "hatinya" kami dan itu yang membuat 8 pertemuan tidak menjadi beban tapi sebaliknya menjadi rutinitas menyenangkan karena kelas yang positif, full of laugh, tidak tegang atau pun strict sama sekali, yang rasanya andai waktu bisa ditawar-tawar untuk diperlambat barang kali bisa tidak secepat ini:( Pokoknya terima kasih banyak, Kak. You are such an amazing lecturer and your class is the best class i've ever attended🌹Baik dan bahagia selalu Kak Gego dan keluarga✨
ReplyDelete